Monday, July 1, 2019
The Distortion of Indonesian Culture :: essays research papers
I.PendahuluanKebudayaan,adenosine deaminaselah sebuah pola yang terintegrasi dari pengetahuan manusia, kepercayaan, dan perilaku. Kebudayaan, dapat didefinisikan, berisi bahasa, ide-ide, kepercayaan, kebiasaan,larangan-larangan, hukum,institusi, teknik, hasil karya seni, ritual, seremoni dan komponen lainnya yang terkait. Perkembangan kebudayaan tergantung kepadenosine deaminase kapasitas manusia untuk belajar dan menerima pengetahuan yang kemudian diwariskan kepada generasinya.1Dengan melihat kebudayaan, sebagai contoh kebudayaan Jepang, atau kebudayaan Barat dapat dilihat nilai-nilai yang memiliki banyak perbedaan yang dijalankan didalam kedua masyarakat yang disebutkan diatas.Kebudayaan barat membentuk masyarakat yang memiliki keterbukaan, censorious thinking, dsb. Di Jepang terbentuk masyarakat yang masih menganggap nilai-nilai luhur nenek moyangnya, dan nilai kekeluargaan sebagai pegangan.Kebudayaan terbentuk melalui pola-pola hidup yang diterapkan oleh masyarakat, yang dipeng aruhi oleh kondisi ingrained dan eksternal masyarakat itu sendiri. Dalam kondisi inner(a), bentuk kebudayaan dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan, seremonial, bahasa, hukum dsb. Oleh kondisi internal, kebudayaan dipengaruhi oleh lingkungan geografis, dan oleh berbagai faktor, kebudayaan lain yang mempengaruhi kebudayaan tersebut. Kebudayaan yang kemudian membentuk masyarakat selanjutnya. Namun, kebudayaan tidak lantas terus-menerus sebagai panutan statis pembentuk masyarakat tetapi juga dibentuk lagi oleh masyarakat. Hal ini adalah proses kreasi-interaksi antara budaya dan masyarakat. Budaya sangat berpengaruh, budaya mencerminkan pengalaman sejarah suatu bangsa, yang tertanam dalam tradisi mereka, dan membentuk sikap dan pengharapan mereka terhadap dunia. Budaya bisa menjadi pendorong atau beban yang menghambat atau mempercepat perubahan2Dengan membicarakan kebudayaan di Indonesia, cukup rumit memang untuk memahami keseluruhan budaya di Indonesia melihat Indonesia yang multietni s dan multilinguistik, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam dan rumit. Jika ditelusuri lagi, melihat kebudayaan masyarakat Indonesia, berarti kita harus melihat kembali proses sejarah perkembangan suku-bangsa di Indonesia, dari saman perunggu, besi, monkey pod pra-tradisonal, zaman tradisional, pra- red-brick, dan akhirnya masyarakat modern kontemporer yang ada sekarang ini. Masyarakat suku-bangsa di Indonesia telah melewati banyak tahap-tahap kreasi-interaksi kebudayaan seperti yang disebut diatas tersebut. Mulai dari mount internal di antara suku-suku bangsa indonesia sendiri, maupun oleh pengaruh eksternal kebudayaan kolonial yang menjajah bangsa ini selama tiga setengah abad. Kemudian kesadaran para pemuda-pemuda lintas etnik yang menyepakati kesatuan budaya-budaya Indonesia yang beraneka-ragam dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dan mencapai puncaknya pada kemerdekaan bangsa ini sebagai suatu bangsa yang berdaulat penuh. Namun dinamika kebud ayaan Indonesia tidak sampai di sini, masyarakat kontemporer Indonesia masih mempengaruhi kebudayaan Indonesia masa mendatang yang memang tetap rumit.Apa yang akan saya angkat pada essai singkat saya tentang kebudayaan Indonesia adalah sedikit dari kerumitan yang ada dalam kebudayaan Indonesia dalam interaksinya dengan masyarakat lain yang memiliki kebudayaan yang lain pula. Pada essai ini saya menanggap bahwa kebudayaan Indonesia telah sangat terdistorsi oleh kebudayaan lain yang mempengaruhi kebudayaan dasar bangsa Indonesia yang baik,seperti budaya gotong-royong, kekeluargaan dan sebagainya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.